Sering kali suatu tragedi berguna untuk mengingatkan kita akan apa yang sesungguhnya penting dalam hidup ini. Ketika segala sesuatu berjalan dengan baik, dengan mudah kita terbuai oleh apa yang kita miliki. Kita menjadi terikat dengan begitu banyak hal yang tidak penting dan tidak berguna. Kita terlalu asyik dengan mobil, rumah, perabotan, alat-alat rumah tangga, pakaian, dan segala gemerlap kehidupan fashionable yang tidak terhitung banyaknya.
Hal ini adalah mutlak dan tidak bisa ditawar. Inilah salah satu standar tanggung jawab manusia di hadapan Tuhan.
Jika Tuhan memang tidak menghendaki orang Kristen hidup dalam berkat-berkatNya, seperti yang dipikirkan dan diajarkan oleh beberapa orang tertentu, maka ayat yang ditulis oleh rasul Paulus kepada jemaat Galatia yang menyatakan bahwa kematian Kristus di kayu salib agar kita menerima berkat-berkatNya harus dibuang. Dan, tentu saja pemikiran yang demikian jelas keliru.
Ia berjanji akan membantu kami mengatasi masalah itu. Malamnya saya mendapati sebuah kulkas yang masih baru di dapur kami. Saya pun bertanya-tanya dalam hati, "Apa yang telah saya lakukan sehingga pantas mendapatkan bantuan sebesar ini?"
Bacaan hari ini berkisah mengenai imam dan bangsa Israel yang tidak setia. Ketika membaca daftar "dosa" yang dipampangkan, mungkin kita berpikir bahwa itu "kasus" bangsa Israel (ayat 2), bukan saya.
Mungkin Yesus adalah satu-satunya orang yang mengingat "mereka yang terlupakan" saat itu. Di tengah hingar-bingar pesta, Yesus mengingat "mereka yang terlupakan", yaitu para pelayan. Maria memerintahkan para pelayan, "Ikuti saja apa yang Yesus katakan kepada kalian" dan mereka pun melakukan apa yang diperintahkan oleh Yesus.
Artinya: "Pada setiap ruas tulang seseorang di antara kalian di setiap pagi ada kewajiban sedekah. Setiap bacaan tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, tiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, dan mencegah kemungkaran adalah sedekah.
Keempat, berkat menunjukkan penerimaan dan penghargaan. Berkat yang diberikan pada seseorang merupakan bentuk pengakuan yang dipahami bahwa orang tersebut diterima dan dihargai. Demikian kita melihat Abraham memberkati Ishak, Ishak memberkati Yakub, Yakub memberkati keduabelas anaknya, serta dua cucunya.
Bagaimana bentuk kasih dan penyertaan dari Tuhan telah banyak dijelaskan pada Alkitab melalui ayat alkitab tentang bersyukur. Di bawah ini, kami info selanjutnya pun ingin meberikan beberapa renungan harian yang membahas mengenai pentingnya mengucap syukur kepada Yesus Kristus.
Berilah kami kebijaksanaan dan pengertian untuk saling mendukung dan menguatkan dalam setiap liku kehidupan. Jadikanlah rumah tangga ini sebagai tempat di mana damai-Mu senantiasa bersemayam, dan dari situlah dapat mengalir ke berbagai lapisan masyarakat.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, di antaranya yaitu kepada:
Audio yang tersedia di bawah ini belum tentu berasal dari sumber yang sama dengan penerbit buku yang di dalamnya lagu ini berada. The audio provided under does not automatically originate from the very same publisher of your reserve wherein this track is provided.
Setelah suaminya meninggal pada usia 70 tahun, wanita itu merasakan perlunya pindah ke panti wreda supaya mendapatkan perawatan yang layak.
Islam bangkit dan luas karena mengajarkan sifat tolong menolong. Maka dari itu, mari kita bersedekah dan menyalurkan sebagian harta kita untuk mereka yang membutuhkan. Sesungguhnya, harta yang kita miliki adalah titipan dari Allah Subhanahu wa Ta'aalaa.